Kisah Para Inspirasi - Menurut Michael Masterson, sebuah bisnis sebaiknya memiliki 4 karakteristik orang didalamnya:
1. Seller - Orang yang
bisa menjual/ memasarkan sesuatu.
2. Improver - Orang yang
bisa memperbaiki/ membuat produknya lebih baik.
3. Organizer - Orang
yang bisa membuat semuanya berjalan dengan mulus.
4. Pusher - Orang yang
bisa membuat orang lain megerjakan apa yang harus mereka kerjakan.
Saat baru memulai, dan
jika Anda memulainya tanpa partner, seorang pengusaha harus memilliki keempat
karakteristik tersebut didalam dirinya sebelum akhirnya ia bisa menrekrut tim
lebih banyak untuk mengisi posisi masing-masing.
Jika Anda membaca
buku-buku bisnis seperti karya Perter Drucker, Anda akan ditekankan untuk
menjadi atau mencari seorang Organizer duluan.
"What gets
measured, get managed."
Adalah kata-kata Drucker
yang sangat terkenal. Intinya semua harus terukur dan agar bisa di manage. Jika
bisa di manage = bisa menjadi lebih baik, measure lagi, manage lagi, begitu
seterusnya.
Tapi dilapangan tentunya
ga kaya gitu.
Bisnis yang baru mulai
itu berantakan, berserakan, kotor...
101% bisnis Anda akan bermasalah, namun, TIDAK ADA masalah yang lebih besar dari masalah penjualan, untuk bisnis yang baru mulai.
101% bisnis Anda akan bermasalah, namun, TIDAK ADA masalah yang lebih besar dari masalah penjualan, untuk bisnis yang baru mulai.
Banyak sekali masalah
bisa terbantu dengan adanya bantuan dari penjualan yang baik.
Organizer akan membuat
bisnis Anda rapi, dari pengalaman saya, orang yang kuat sisi organizing nya
akan membangun bisnis secara berurutan, misalnya:
Sewa kantor, beli meja, kursi, AC, hire karyawan, nunggu signboard dipasang, baru mulai bisnis.
Sewa kantor, beli meja, kursi, AC, hire karyawan, nunggu signboard dipasang, baru mulai bisnis.
Padahal semua itu akan
memakan waktu dan biaya yang mungkin belum dimiliki pemilik bisnis nya saat
itu.
Karenanya, jika keempat point diatas kita susun sesuai skala prioritasnya, maka urutan aktivitasnya jadi gini:
Karenanya, jika keempat point diatas kita susun sesuai skala prioritasnya, maka urutan aktivitasnya jadi gini:
1. Selling - jual, jual,
jual.
2. Pushing - Dorong diri
sendiri dan tim Anda (jika ada) agar terjadi penjualan.
3. Improving - Sambil
jalan, kembangkan produk dan layanan Anda.
4. Organizing - Beresin
yang berserakan.
Disini keliatan jelas
perbedaan perusahaan yang baru mulai dan perusahaan yang sudah mapan. Dalam
bisnis baru, organizing itu belakangan banget.
Karenanya sesuaikan materi belajar Anda dengan kondisi bisnis Anda saat ini, karena beda tahapan bisnisnya beda masalahnya.
Karenanya sesuaikan materi belajar Anda dengan kondisi bisnis Anda saat ini, karena beda tahapan bisnisnya beda masalahnya.
Di era saat ini,
penjualan bisa terjadi tanpa ketemuan, jadi bisa tanpa kantor, tanpa perabotan
kantor, cukup modal HP Android aja bisa. Itulah kemudahan teknologi saat ini.
WordPress aja baru mulai
punya kantor tahun 2009, 6 tahun setelah berdiri.
Tentu saja ini
tergantung jualannya apa, kalau jualan pisang goreng ya Anda tentu butuh kios
dari hari pertama.
Tapi urgensi bisnis saya
sendiri bukan di kantor, jadi kalo punya duit, saya memilih untuk investasi
atau re-investasi ke sesuatu yang mendatangkan pembeli, atau keliatan sama
calon pembeli. Yang ga keliatan kaya AC, ato Gadget baru, itu belakangan.
Status Facebook yang di
posting dari HP 2 juta dan HP 12 juta ya sama-sama status Facebook. Yang
keliatan sama konsumen status Facebooknya, bukan HP Nya.
Jualan itu menantang
bagi sebagian orang, karenanya banyak yang cari pelarian untuk melakukan
hal-hal non jualan saat pertama kali melakukan bisnisnya, agar membuat mereka
merasa lebih nyaman, jadi mereka membentengi diri dengan alasan untuk tidak
melakukan penjualan.
Padahal penjualan adalah
ujung tombak semua bisnis yang baru mulai.
Jadi, apakah saat ini
Anda seorang Seller? Improver? Organizer? Atau Pusher?
Sumber : Facebook
Tags:
Inspirasi Bisnis